Home » » Apakah Semua Guru Gemar Mengajar?

Apakah Semua Guru Gemar Mengajar?

Written By Amin Herwansyah on Friday, August 15, 2014 | 7:02 AM

Apakah Semua Guru Gemar Mengajar?

Oleh : Dudung Koswara, M.Pd
(Pemerhati Pendidikan)

Kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial  yang harus dimiliki oleh seorang guru seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tidak akan berarti bila para guru tidak memiliki kegemaran mengajar. Kegemaran (rasa suka) untuk mengajar akan jauh lebih berkontribusi dibanding idealitas normatif administratif dari seorang guru.

Kegemaran adalah bagian dari kunci sukses sebuah profesi. Kegemaran akan melahirkan ketahanan dan ketabahan, tidak cepat putus asa dan jauh dari mindset untung rugi. Kegemaran dapat membawa seseorang flow dalam menjalankan tugasnya. Kegemaran dapat menyebabkan seseorang mengerjakan tugasnya  melebihi tuntutan  formalnya. Waktu, tenaga dan pengetahuan dapat dicurahkan secara ikhlas dan jujur.

Kegemaran mengajar seorang guru sebenarnya berdimensi spiritualitas personal yang matang, ikhlas dan penuh syukur. Orang yang memiliki kegemaran tinggi terhadap pekerjaannya akan menikmati proses pekerjaannya. Sebuah proses yang dinikmati akan menghasilkan “sesuatu” yang berbeda dengan proses yang tidak dinikmati.  Sebuah prestasi biasanya diraih dari  proses yang dijalankan tanpa banyak beban, ternikmati dan penuh motivasi.

Guru yang memiliki kegemaran mengajar yang tinggi sebenarnya secara automatik akan memenuhi empat kompetensi.  Ia akan belajar mendalami pengetahuan yang diampunya. Ia akan mengenali peserta didiknya. Ia memiliki kepribadian yang bersemangat, punya komitmen dan tanggungjawab terhadap pekerjaannya. Ia akan datang di satuan pendidikan lebih awal dari peserta didiknya. Ia akan berkawan baik dengan peserta didiknya. Ia menikmati dinamika ruang kelas dan karakteristik peserta didiknya. Kegemarannya akan mengajar dan mendidik akan memudahkan seorang guru memenuhi tuntutan profesionalnya.

Apakah memilih profesi guru karena menarik  atau karena “tertarik” keadaan? Apakah semua guru yang memiliki empat kompetensi (pedagogik, kepribadian, sosial, dan professional) gemar mengajar? Apakah menjadi guru adalah panggilan hati atau pilihan kesekian dari pilihan yang gagal didapatkan? Bila profesi seorang guru dijalankan tidak berdasarkan panggilan hati, kesukaan atau kegemaran maka resikonya tidak ringan. Akan banyak guru yang enggan mengajar, cepat lelah, tidak bersemangat, mengajar menjadi beban, mengajar hanya tugas formal bukan tugas yang menyenangkan.

Bila pemerintah membolehkan seseorang menjadi guru bukan dari jurusan keguruan dengan uji kelayakan dan kesetaraan dari perguruan tinggi yang ditunjuk,  makan menurut penulis tidak salah bila para guru yang memiliki gelar sarjana kependidikanpun dapat diuji dengan uji kegemaran. Apakah semua guru gemar mengajar? Mengapa  perlu uji kegemaran? Karena gelar akademik dan kompetensi yang dimiliki seorang guru akan menjadi tak bermakna tatkala seorang guru tidak suka mengajar.

Bila selalu ada  kelas kosong karena guru tidak gemar mengajar maka akan banyak peserta didik yang kehilangan momen. Kosongnya ruang kelas dapat menstimulus peserta didik mengekspresikan energinya diluar kelas. Beruntung kalau positif. Bagaimana kalau negatif?  Mari para guru untuk gemar mengajar dan betah di ruang kelas karena ruang kelas adalah area pengabdian seorang guru.

Ruang kelas  pada hakekatnya adalah ruang spiritualitas seorang guru karena kelak Tuhan akan menanyakan sejauhmana kontribusi kita di ruang kelas sebagai mata pencaharian yang halal. Makin gemar mengajar di kelas makin halal pekerjaan kita. Makin sering meninggalkan kelas karena malas makin tidak bisa dipertanggungjawabkan kehalalan mata pencaharian kita.

Menjadi guru adalah sebuah kehormatan. Karena menjadi guru adalah sebuah kehormatan maka idealitas yang mesti dibangun adalah menjaga kehormatan dan meningkatkan kemampuan diri sebagai seorang guru.  Agar seorang guru tetap konsisten dan selalu tampil memesona peserta didiknya perlu sebuah kemampuan dan motivasi yang tinggi. Motivasi tinggi lahir dari kegemaran yang muncul dari personalitas seorang guru yang benar-benar menghormati, menghargai dan menikmati pekerjaannya.


Share this article :

0 comments:

Post a Comment






 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. PGRI Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger