Home » » Apakah Anda Hakim Atau Guru?

Apakah Anda Hakim Atau Guru?

Written By Amin Herwansyah on Tuesday, August 12, 2014 | 9:07 PM

Apakah Anda Hakim Atau Guru?

Oleh : Dudung Koswara, M.Pd

(Guru SMAN 1 Kota Sukabumi)

Dunia sekolah  adalah dunia  ruang kelas. Dunia ruang kelas adalah dunia guru dan siswa. Guru dan siswa  adalah sebuah entitas strategis yang  menentukan masa depan bangsa. Sekolah, kelas dan dimensi kegiatan belajar antara guru dan siswa harus kondusif dan bermakna.

Di negera-negara maju realitas  pendidikan menjadi skala prioritas. Untuk menjadi bangsa yang besar dan maju maka akselerasi dan aksesibilitas dunia pendidikan adalah jawabannya. Akselerasi peradaban sebuah bangsa pemantiknya adalah pendidikan. Setiap bangsa yang maju selalu menyadari pentingnya  kesuksesan  pendidikan secara makro.

Manajemen pendidikan  secara makro sebenarnya hanya dapat ditumbuhkembangkan dengan dukungan proses pendidikan di tingkat mikro (dalam kelas). Ruang kelas menjadi nyawa dari suksesnya sebuah proses pendidikan sebuah bangsa. Ruang kelas menjadi area “ajaib” yang dapat membangun masyarakat sebuah negeri menjadi unggul. Pepatah bijak menyatakan, bila ingin melihat masa depan sebuah bangsa, lihatlah ruang kelasnya.  Apa yang sedang terjadi di ruang kelas adalah miniatur masa depan suatu bangsa.

Ruang kelas harus hidup, penuh dinamika, kontektual, bergairah, bermakna dan menyenangkan. Kondisi ini tidak mudah dibangun dan membutuhkan  sebuah keahlian yang mumpuni dari seorang guru. Guru yang apa adanya, biasa-biasa saja, tidak gaul dan berhenti belajar akan stag dalam membangun iklim belajar yang baik.

Ruang kelas harus  bebas tekanan dan terhindar dari suasana tegang.  Ketegangan dan suasan penuh tuntutan diluar kemampuan peserta didik akan melahirkan suasana pembelajaran yang jauh dari joyful learning. Tenaga pendidik yang banyak menuntut bukan menuntun dan banyak menghakimi bukan mengapresiasi akan berdampak buruk terhadap dinamika potensi peserta didik.

Bila kita  berprofesi sebagai tenaga pengajar di satuan pendidikan alangkah baiknya setiap selesai melaksanakan tugas  merefleksi diri. Mengevaluasi keberadaan diri dihadapan peserta didik pada saat proses pembelajaran berlangsung. Tidak usah terlalu jauh kita berpikir apakah kita menjadi guru yang profesional atau tidak? Cukup dengan sebuah  kegelisahan dengan menanyakan pada diri sendiri. Apakah saya tadi menginspirasi atau menghakimi peserta didik?

Guru yang banyak menuntut, menghakimi peserta didik  akan melahirkan suasana belajar yang menegangkan.  Guru bukan seorang jaksa, bukan pula seorang hakim. Peserta didik bukanlah terdakwa yang bersalah karena kebodohannya. Bila peserta didik diperlakukan sebagai objek penerima pengetahuan yang harus sempurna dan terhindar dari kekurangan maka transper pengetahuan akan melahirkan iklim memaksa dan menghakimi.

Menurut Prof Rheinald Kasali di Indonesia masih terdapat pola pendidikan yang menghakimi dan menghukumi.  Menurutnya pola pendidikan seperti ini  akan melemahkan potensi peserta didik. Dalam tulisannya Ia menyatakan,  kita dibesarkan dengan seribu satu kata-kata ancaman.

Guru yang memperlakukan siswa harus selalu bisa, harus selalu selesai mengerjakan tugas, harus selalu sesuai tuntutan kurikulum dan menuntut keras agar siswa sesegera mungkin menyelesaikan tugas mata pelajarannya, berarti guru tersebut berwajah seorang hakim. Dinegara yang maju guru dan pemerintah menjadi pemanja peserta didik, bukan menghakimi.

Barack Obama menyatakan Amerika masih menjadi negeri yang terbesar di muka bumi, bukan karena kehebatan militer dan ekonominya melainkan karena setiap anak dapat memperoleh sesuatu sesuai dengan yang mereka inginkan. Ini sebuah pernyataan yang menggambarkan perlakuan humanis demokratis terhadap peserta didik.

Realitas  yang mengantarkan peserta didik pada puncak potensinya akan lebih baik dibanding dengan  menghakimi peserta didik dengan berbagai tuntutan pelajaran yang membebani bukan mengasyikan.

Share this article :

0 comments:

Post a Comment






 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. PGRI Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger